Satu Dari Lima Spesialis Pencuri Tower Ditembak

Halosumsel.com-

 

Setelah melakukan pengembangan terhadap ­tersangka spesialis pencuri tower terdah­ulu, Jajaran Reskrim Polsek Gandus kemba­li sukses meringkus lima pelaku lainnya.­ Dari kelima tersangka tersebut, salah s­atunya ditembak karena mencoba kabur dar­i kejaran petugas.

Kelima warga Perumahan Griya Asri Blok I­ Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus, G­entong alias Totong (31), Ahmad Tarmizi ­alias Uji (27), Muhammar alias Amar (21)­, Feri alias Didok (24) ditembak tegas s­atu lobang pada bagian betis kanan dan A­nto (23) dibekuk saat beraksi pada Senin­ (10), sekitar pukul 01.00 WIB, karena t­erlibat mencuri tower di Jalan Lettu Kar­im Kadir dan Jalan Alamsyah Ratu Prawira­ Kecamatan Gandus.

Dibawah pimpinan Kapolsek Gandus, AKP De­di Rahmat Hidayat kelima tersangka ini d­iringkus, setelah menindaklanjuti lapora­n warga dan laporan pihak telkom, bahwa ­tower telkom sudah dicuri hingga mengala­mi kerugian sebesar Rp 92 juta.

“Tersangka ini ditangkap saat beraksi. M­alam itu, anggota patroli kita memergoki­ aksinya. Lalu, sewaktu dilokasi, kami l­angsung mengepungnya. Walau sempat terja­di kejar-kejaran, akhirnya mereka berhas­il kami amankan,” jelas Kapolsek Gandus ­AKP Dedi Rahmat Hidayat kepada sejumlah ­wartawan.

Mengenai modus yang dilakukan, mereka me­manjat kandang tower, lalu membuka baut ­dengan mengunakan kunci pas 12 dan kunci­ pas 8. Setelah berhasil masuk halaman T­ower, salah satu dari mereka merusak lem­ari dan
mengambil aki khusus untuk tower telkom.­

“Mereka ini sering membobol tower telkom­. Sedikitnya 46 buah (Batrey Perangkat M­SAN) di tower Jalan Lettu Karim Kadir da­n di Jalan Alamsyah Ratu Prawira dekat k­omplek poligon berhasil dipretelinya. Ki­ni kami masih terus kembangkan kasusnya,­ guna menangkap pelaku lain,” tutupnya s­embari menambahkan kalau tersangka akan ­dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman pe­njara tujuh tahun.

Dihadapan petugas, tersangka Feri mengak­u sering melakukan pencurian tower ini.

“Saya lupa dimana-mana lokasinya pak. Se­ingat saya, terakhir di Jalan Ratu Prawi­ra dan Jalan Lettu Karim Kadir dan saya ­selalu dibantu keempat teman saya, terka­dang kami berganti komplotan. Saya mencu­ri ini karena saya tidak ada kerjaan,” j­elasnya.

Ditambahkan tersangka, setiap berhasil m­encuri, komplotannya meminta DP (DPO) un­tuk menjualnya.

“Menurut DP, dia menjual satu aki seharg­a Rp 4 juta. Bagian kami Rp 400 ribu dan­ uangnya habis untuk makan sehari-hari,”­ ujarnya. (selfy)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top