Halosumsel.com-
Puluhan warga rumuh susun berujuk rasa di depan kantor gubernur sumatera selatan menuntut rencana pemerintah membongkar rumah susun di tahun 2016 karena warga belum menerima kejelasan surat resmi dari pemerintah dan pihak perumnas kepada warga rumah susun tersebut kamis (25/2),
Menurut kordinator lapangan dadang apriyanto mengatakan kami sebagai warga rusun yang berlokasi blok 23 dan blok 24 26 ilir merasakan di teror dengan rencana pembongkaran paksa oleh pemerintah”
Ataupun sistem ganti ruginya belum jelas juga’dan banyak para warga meminta ganti rugi yang sesuai dengan harapan kami’”ujar dia”
kami datang untuk memanusiakan Kami sudah lama mendirikan posko di Rusun. Tolak penggusuran Rusun. Kito datang ke sini dengan caro yang baik, Insya Allah hasilnyo baik,” teriak Koordinator aksi Dadang Apriyanto (Ormas Majelis Mujahidin) didampingi Andi Agustar (LSM P2M Sumsel), Suhaimi (Delegasi Ketua RT Rusun).
Warga penghuni Rusun yang berada di lokasi RT 23, 24, 26 Ilir Barat mengaku banyak yang merasakan diteror dengan rencana akan segera melakukan pembongkaran Rusun di awal tahun 2016, karena sampai sekarang
Adapun tuntutannya,” Meminta kepada Gubernur Sumsel untuk segera menjelaskan kapan waktunya revatilasinya rumah susun yang berada di lokasi 23, 24 dan 26 ilir barat kota Palembang.
Kedua memanusiakan warga rusun dalam revatilisasi KetigaMeminta mengambil alih pembeli/pemilik rusun yang mempunyai lebih dari satu kamar/huniandan terakhir menindak oknum Perumnas dan Pemda(calo) yang mempersulit pengurusan balik nama kepemilikan rusun.
Menurut Nasuhi semua tuntutan yang di sampaikan akan kita pelajarin dan akan kita data kepemilikan hunian yang memiliki kelengkapan surat -suratnya “tandasnya (sofuan)