
Cari Pelepah, Sudirma Tewas di Terkam Harimau
Halosumsel-
Sudirm Sudirman yang tercatat sebagai Warga Desa Tanjung Raya, Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan akhirnya meninggal dunia setelah diserang Harimau saat mencari pelepah daun nipah di desa Prumpung Raya, Kecamatan Lalan, Musi Banyuasin, Selasa kemarin pukul 19.00 wib.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh seorang anggota polisi hutan, Herman Sawiran.
“Memang benar, ada orang meninggal dunia diterkam harimau” jelasnya saat dikonfirmasi wartawan via telpon (11/1).
Menurutnya, warga tersebut merupakan pencari pelepah daun nipah.”Info lengkapnya nanti bisa tanyakan langsung ke pusat (BKSDA;red),” imbuhnya.
Informasi dari Kasat Reskrim Polres Musi Banyuasin (Muba) AKP N Edyanto korban bernama Sudir (25) yang bekerja sebagai wiraswasta.
Sebelum kejadian, korban bersama empat temannya Udin, Mus, Saidina dan Limin sedang menambatkan perahu ketek di pinggiran sungai Lalan Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin.
Kemudian mereka berjalan ke arah Desa Perumpung Raya. Namun dalam perjalanan korban Sudir tiba-tiba diterkam harimau pada lehernya sehingga korban tewas dan harimau melarikan diri.
Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka cabikan dan gigitan pada leher serta patah pada kaki kanan dan luka cakaran pada muka. Mengingat kondisi gelap gulita di dalam semak belukar membuat rombongan korban tidak melihat keberadaan Harimau.
Sebenarnya Udin pertama kali yang diterkam oleh harimau itu, namun dia bisa menepis Harimau dengan parang ditangannya.Tidak berhasil menyerang Udin, harimau berukuran 2 kali lipat manusia itu menyerang kearah korban yang berjalan beriringan nomor 3 yakni Sudirman.
Siba istri korban melihat suaminya sudah meninggal dunia karena diterkam harimau. Harimau menyerang Korban yang saat itu tidak memegang parang atau peralatan kerja, maka langsung menerkamnya dan diseret ke dalam semak belukar.
” Mengetahui rekanya tewas diterkam harimau maka kami langsung berhamburan mengejar Harimau itu, Mus teman berlarian meminta tolong warga lain,” cerita Udin saksi mata yang yang sekaligus dalam rombongan (waluyo)